ExploreJogja
Oseng-oseng Mercon: Sensasi Pedas yang Membakar Lidah dari Yogyakarta

Oseng-oseng Mercon: Sensasi Pedas yang Membakar Lidah dari Yogyakarta

Menjelajahi kelezatan oseng-oseng mercon, hidangan pedas khas Yogyakarta yang terbuat dari daging sapi dan cabai melimpah, menciptakan sensasi 'meledak-ledak' di mulut

Yogyakarta
By Budi Santoso

Daftar Isi

Memuat daftar isi...

Oseng-oseng Mercon: Sensasi Pedas yang Membakar Lidah dari Yogyakarta

Bagi pecinta makanan pedas, Yogyakarta menawarkan tantangan kuliner yang tidak boleh dilewatkan: oseng-oseng mercon. Hidangan yang terbuat dari potongan daging sapi (biasanya koyor atau tetelan) yang dimasak dengan cabai melimpah ini benar-benar seperti namanya—meledak-ledak di mulut seperti mercon!

Meskipun sangat pedas, oseng-oseng mercon tetap memiliki penggemar fanatik karena cita rasanya yang kaya berkat bumbu-bumbu tradisional Jawa yang digunakan. Hidangan ini telah menjadi salah satu ikon kuliner pedas Yogyakarta yang wajib dicoba bagi yang berani menantang batas toleransi pedas mereka.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi segala hal tentang oseng-oseng mercon, dari sejarah dan bahan-bahannya hingga tempat terbaik untuk menikmatinya di Yogyakarta. Mari kita mulai perjalanan kuliner pedas kita!

Sejarah dan Asal-usul Oseng-oseng Mercon

Oseng-oseng mercon adalah hidangan yang relatif baru dalam khasanah kuliner Yogyakarta. Hidangan ini mulai populer sekitar tahun 2000-an dan sering dikaitkan dengan Bu Narti, seorang penjual makanan di daerah Ringroad Selatan Yogyakarta yang pertama kali memperkenalkan hidangan super pedas ini kepada masyarakat luas.

Nama “mercon” (petasan atau kembang api dalam bahasa Indonesia) diberikan karena tingkat kepedasannya yang ekstrem, yang membuat mulut terasa “meledak” seperti mercon saat memakannya. Sensasi pedas yang intens ini menjadi daya tarik utama hidangan, terutama bagi mereka yang menyukai tantangan kuliner.

Meskipun relatif baru, oseng-oseng mercon telah menjadi bagian penting dari kuliner Yogyakarta dan bahkan telah menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Hidangan ini mencerminkan kreativitas kuliner masyarakat Yogyakarta dalam menciptakan variasi baru dari teknik memasak tradisional “oseng” (tumis) yang telah lama ada dalam budaya Jawa.

Bahan dan Proses Pembuatan Oseng-oseng Mercon

Bahan-bahan Utama

Untuk membuat oseng-oseng mercon yang autentik, diperlukan beberapa bahan utama:

  1. Daging Sapi: Bagian yang biasa digunakan adalah koyor (tetelan berlemak), kikil, lidah, atau campuran dari berbagai bagian. Tekstur kenyal dan berlemak dari potongan-potongan ini sangat cocok untuk menyerap bumbu pedas.

  2. Cabai: Inilah bintang utama hidangan ini. Oseng-oseng mercon menggunakan berbagai jenis cabai dalam jumlah besar, termasuk:

    • Cabai rawit merah (yang paling pedas)
    • Cabai rawit hijau
    • Cabai merah keriting
    • Cabai hijau besar
  3. Bumbu Dasar:

    • Bawang merah
    • Bawang putih
    • Kemiri
    • Jahe
    • Lengkuas
    • Daun salam
    • Daun jeruk
    • Serai
    • Gula merah
    • Garam
    • Kaldu bubuk
  4. Tambahan:

    • Tomat
    • Petai (opsional)
    • Kecap manis (sedikit)
    • Daun bawang

Proses Pembuatan

Proses pembuatan oseng-oseng mercon melibatkan beberapa tahapan:

  1. Persiapan Daging:

    • Daging sapi (koyor, tetelan, atau kikil) direbus hingga empuk, biasanya membutuhkan waktu 1-2 jam tergantung jenis dan ukuran potongan.
    • Setelah empuk, daging dipotong-potong sesuai selera.
  2. Pembuatan Bumbu:

    • Bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, dan sebagian cabai dihaluskan menjadi pasta bumbu.
    • Sebagian cabai dipotong kasar untuk memberikan tekstur dan tampilan yang menarik pada hidangan.
  3. Proses Memasak:

    • Bumbu halus ditumis dengan minyak hingga harum.
    • Lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan serai ditambahkan untuk memberikan aroma.
    • Daging yang sudah direbus dimasukkan dan diaduk rata dengan bumbu.
    • Cabai potong, tomat, dan petai (jika digunakan) ditambahkan.
    • Gula merah, garam, dan kaldu bubuk ditambahkan sesuai selera.
    • Semua bahan dimasak dengan api sedang hingga bumbu meresap dan cairan menyusut.
    • Kecap manis ditambahkan sedikit (opsional) untuk memberikan warna dan rasa manis yang menyeimbangkan kepedasan.
    • Daun bawang ditambahkan terakhir sebagai garnish.

Proses memasak oseng-oseng mercon relatif sederhana, tetapi kuncinya adalah pada jumlah dan jenis cabai yang digunakan, serta keseimbangan rasa pedas, gurih, dan sedikit manis yang tepat.

Variasi Oseng-oseng Mercon

Meskipun resep dasarnya sama, oseng-oseng mercon memiliki beberapa variasi yang bisa ditemui di berbagai warung di Yogyakarta:

1. Berdasarkan Bahan Utama

  • Oseng Mercon Koyor: Menggunakan tetelan berlemak (koyor) sebagai bahan utama. Ini adalah versi paling umum dan tradisional.
  • Oseng Mercon Kikil: Menggunakan kikil sapi (kulit kaki sapi) yang memiliki tekstur kenyal dan renyah.
  • Oseng Mercon Lidah: Menggunakan lidah sapi yang memiliki tekstur lebih lembut.
  • Oseng Mercon Campur: Menggunakan campuran berbagai bagian daging sapi, termasuk koyor, kikil, lidah, dan bahkan babat.

2. Berdasarkan Level Kepedasan

  • Oseng Mercon Biasa: Sudah sangat pedas untuk standar kebanyakan orang.
  • Oseng Mercon Super: Versi yang lebih pedas dengan jumlah cabai yang lebih banyak.
  • Oseng Mercon Maut: Versi ekstrem dengan kepedasan yang sangat tinggi, biasanya dengan tambahan cabai rawit utuh dalam jumlah besar.

3. Berdasarkan Tambahan Bahan

  • Oseng Mercon Petai: Ditambahkan petai untuk aroma dan rasa yang lebih kuat.
  • Oseng Mercon Jengkol: Ditambahkan jengkol untuk variasi tekstur dan rasa.
  • Oseng Mercon Cumi: Variasi modern yang menggabungkan cumi-cumi dengan bumbu oseng mercon.

Cara Menikmati Oseng-oseng Mercon

Oseng-oseng mercon biasanya disajikan dengan beberapa pelengkap yang memperkaya pengalaman menikmatinya:

1. Nasi Putih

Oseng-oseng mercon hampir selalu disajikan dengan nasi putih hangat. Nasi berfungsi sebagai penyeimbang rasa pedas dan juga sebagai media untuk menikmati kuah pedas yang kaya rasa.

2. Lalapan

Untuk menetralkan rasa pedas, oseng-oseng mercon biasanya disajikan dengan lalapan segar seperti:

  • Mentimun
  • Daun kemangi
  • Daun selada
  • Tomat
  • Kol

Sayuran segar ini tidak hanya membantu meredakan sensasi pedas di mulut tetapi juga menambah nilai gizi hidangan.

3. Sambal Tambahan

Meskipun oseng-oseng mercon sudah sangat pedas, beberapa warung tetap menyediakan sambal tambahan bagi yang ingin menambah level kepedasan, seperti:

  • Sambal bawang
  • Sambal terasi
  • Sambal tomat

4. Kerupuk

Kerupuk, terutama kerupuk kulit (kerupuk rambak), sering disajikan sebagai pendamping untuk menambah tekstur renyah yang kontras dengan oseng-oseng mercon yang berkuah.

5. Minuman Penyejuk

Untuk membantu meredakan sensasi pedas, oseng-oseng mercon biasanya dinikmati dengan minuman seperti:

  • Es teh manis
  • Es jeruk
  • Air kelapa
  • Jus alpukat

Tempat Makan Oseng-oseng Mercon Terbaik di Yogyakarta

Yogyakarta memiliki banyak warung dan restoran yang menyajikan oseng-oseng mercon, dari yang tradisional hingga yang modern. Berikut adalah beberapa tempat makan oseng-oseng mercon terbaik yang wajib dikunjungi:

1. Oseng-oseng Mercon Bu Narti

Lokasi: Jl. Ringroad Selatan, Bantul (dekat STIE YKPN) Jam Buka: 09.00-17.00 WIB (atau sampai habis) Keistimewaan: Oseng-oseng Mercon Bu Narti dianggap sebagai yang pertama dan paling autentik di Yogyakarta. Warung sederhana ini selalu ramai dengan antrian panjang, terutama saat jam makan siang. Oseng mercon di sini terkenal dengan kepedasannya yang konsisten dan daging koyornya yang empuk dan berlimpah. Bu Narti juga menawarkan berbagai level kepedasan, meskipun level “biasa” saja sudah sangat pedas untuk kebanyakan orang.

2. Warung Oseng-oseng Mercon Mbak Darmi

Lokasi: Jl. Magelang KM 15, Sleman Jam Buka: 10.00-20.00 WIB Keistimewaan: Warung Mbak Darmi menawarkan oseng mercon dengan variasi bahan yang lebih beragam, termasuk kikil, lidah, dan babat. Yang membuat tempat ini istimewa adalah kuahnya yang lebih kental dan gurih, dengan keseimbangan rasa pedas dan manis yang pas. Warung ini juga menawarkan paket nasi oseng mercon dengan harga yang terjangkau.

3. Oseng Mercon Mbah Jingkrak

Lokasi: Jl. Panembahan Senopati No.1A, Yogyakarta Jam Buka: 10.00-22.00 WIB Keistimewaan: Oseng Mercon Mbah Jingkrak adalah versi yang lebih modern dengan setting restoran yang lebih nyaman. Tempat ini menawarkan berbagai level kepedasan, dari yang ringan hingga “jingkrak” (sangat pedas). Selain oseng mercon tradisional, restoran ini juga menawarkan variasi seperti oseng mercon cumi dan oseng mercon ayam. Harganya sedikit lebih mahal, tetapi porsinya besar dan presentasinya lebih menarik.

4. Oseng-oseng Mercon Ny. Tentrem

Lokasi: Jl. Kaliurang KM 5, Sleman Jam Buka: 11.00-21.00 WIB Keistimewaan: Terletak di kawasan kampus UGM, warung ini populer di kalangan mahasiswa. Oseng mercon di sini memiliki rasa yang lebih seimbang, tidak terlalu pedas tetapi tetap kaya rasa. Ny. Tentrem juga menawarkan paket hemat yang terjangkau untuk mahasiswa, menjadikannya pilihan populer untuk makan siang atau makan malam.

5. Oseng Mercon Sambal Ijo

Lokasi: Jl. Affandi (Gejayan), Yogyakarta Jam Buka: 17.00-24.00 WIB Keistimewaan: Seperti namanya, warung ini menawarkan variasi unik oseng mercon dengan dominasi cabai hijau, memberikan rasa pedas yang sedikit berbeda dari oseng mercon tradisional. Warung ini buka hingga larut malam, menjadikannya pilihan populer untuk makan malam atau makan setelah nongkrong.

Nilai Gizi dan Manfaat Kesehatan

Meskipun terkenal dengan kepedasannya yang ekstrem, oseng-oseng mercon sebenarnya memiliki beberapa nilai gizi dan manfaat kesehatan:

Nilai Gizi

Dalam satu porsi oseng-oseng mercon (sekitar 100 gram), terkandung nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori: sekitar 250-300 kkal
  • Protein: 15-20 gram
  • Lemak: 15-20 gram
  • Karbohidrat: 5-10 gram
  • Serat: 2-3 gram
  • Vitamin C: tinggi (dari cabai)
  • Vitamin A: sedang (dari cabai)
  • Zat besi: tinggi (dari daging sapi)

Manfaat Kesehatan

  1. Capsaicin dalam Cabai: Cabai mengandung capsaicin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan nyeri.

  2. Meningkatkan Metabolisme: Makanan pedas seperti oseng mercon dapat meningkatkan metabolisme tubuh untuk sementara waktu, membantu pembakaran kalori.

  3. Sumber Protein: Daging sapi dalam oseng mercon adalah sumber protein hewani yang baik, penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.

  4. Kaya Zat Besi: Daging sapi mengandung zat besi heme yang mudah diserap tubuh, membantu mencegah anemia.

  5. Meningkatkan Nafsu Makan: Makanan pedas dapat merangsang nafsu makan, yang bermanfaat bagi mereka yang mengalami penurunan nafsu makan.

Catatan Kesehatan

Meskipun memiliki beberapa manfaat kesehatan, konsumsi oseng-oseng mercon sebaiknya tetap dalam jumlah moderat, terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu:

  • Masalah Pencernaan: Makanan yang sangat pedas seperti oseng mercon dapat memperburuk kondisi seperti maag, GERD, atau sindrom iritasi usus besar.
  • Tekanan Darah Tinggi: Daging berlemak dan garam dalam oseng mercon dapat menjadi masalah bagi penderita hipertensi.
  • Asam Urat: Daging sapi mengandung purin yang dapat memicu serangan asam urat pada individu yang rentan.
  • Alergi Cabai: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap cabai dalam jumlah besar.

Resep Oseng-oseng Mercon Sederhana

Ingin mencoba membuat oseng-oseng mercon sendiri di rumah? Berikut adalah resep sederhana yang bisa Anda coba:

Bahan-bahan:

  • 500 gram daging sapi tetelan/koyor (bisa diganti dengan kikil atau lidah)
  • 20 buah cabai rawit merah, potong kasar (sesuaikan dengan tingkat kepedasan yang diinginkan)
  • 10 buah cabai merah keriting, potong kasar
  • 8 siung bawang merah, iris tipis
  • 5 siung bawang putih, iris tipis
  • 3 lembar daun salam
  • 5 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
  • 2 batang serai, memarkan
  • 2 cm lengkuas, memarkan
  • 2 cm jahe, memarkan
  • 2 buah tomat merah, potong dadu
  • 2 sendok makan gula merah, sisir
  • 1 sendok teh garam (sesuai selera)
  • 1/2 sendok teh kaldu bubuk
  • 1 sendok makan kecap manis (opsional)
  • 2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
  • Air secukupnya untuk merebus daging

Cara Membuat:

  1. Persiapan Daging:

    • Rebus daging sapi dengan air, daun salam, dan serai hingga empuk, sekitar 1-2 jam atau gunakan panci presto selama 30 menit.
    • Setelah empuk, potong daging sesuai selera. Simpan sedikit air rebusan daging.
  2. Pembuatan Oseng Mercon:

    • Panaskan minyak dalam wajan, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
    • Tambahkan cabai rawit, cabai merah, jahe, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk. Tumis hingga layu dan harum.
    • Masukkan daging yang sudah direbus, aduk rata dengan bumbu.
    • Tambahkan sedikit air rebusan daging (sekitar 100-200 ml).
    • Masukkan gula merah, garam, dan kaldu bubuk. Aduk rata.
    • Tambahkan tomat dan kecap manis (jika digunakan). Aduk kembali.
    • Masak dengan api sedang hingga bumbu meresap dan kuah menyusut sesuai selera (bisa berkuah atau lebih kering).
    • Koreksi rasa, tambahkan garam atau gula jika diperlukan.
    • Angkat dan sajikan panas dengan nasi putih dan lalapan.

Tips Membuat Oseng Mercon:

  • Pilih Daging yang Tepat: Gunakan daging tetelan berlemak atau koyor untuk hasil terbaik. Lemak dalam daging akan memberikan rasa gurih yang khas.
  • Sesuaikan Level Kepedasan: Jumlah cabai bisa disesuaikan dengan toleransi pedas Anda. Untuk pemula, bisa dimulai dengan setengah dari jumlah cabai yang disebutkan dalam resep.
  • Jangan Terlalu Banyak Air: Oseng mercon yang autentik memiliki kuah yang kental, bukan berkuah seperti sup. Gunakan air rebusan daging secukupnya.
  • Masak dengan Api Sedang: Memasak dengan api sedang membantu bumbu meresap ke dalam daging tanpa membuat cabai terlalu gosong.
  • Sajikan Segera: Oseng mercon paling enak dinikmati langsung setelah dimasak, saat masih panas.

Oseng Mercon dalam Budaya Kuliner Yogyakarta

Meskipun relatif baru dibandingkan hidangan tradisional seperti gudeg atau bakpia, oseng-oseng mercon telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner Yogyakarta:

Kuliner Tantangan

Oseng mercon telah menjadi semacam “kuliner tantangan” di Yogyakarta. Banyak wisatawan yang sengaja mencari dan mencoba hidangan ini untuk menguji batas toleransi pedas mereka. Beberapa warung bahkan menawarkan “challenge” dengan level kepedasan ekstrem, di mana pelanggan yang berhasil menghabiskannya mendapatkan hadiah atau tidak perlu membayar.

Oleh-oleh Kontemporer

Beberapa produsen makanan di Yogyakarta telah mengembangkan oseng mercon dalam kemasan yang bisa dijadikan oleh-oleh. Versi kalengan atau vacuum-packed ini memiliki daya tahan yang lebih lama dan mudah dibawa, menjadikannya oleh-oleh alternatif selain makanan tradisional seperti bakpia atau gudeg.

Inspirasi Kuliner Fusion

Kepopuleran oseng mercon telah menginspirasi berbagai hidangan fusion, seperti mie ayam mercon, burger mercon, atau bahkan pizza dengan topping oseng mercon. Inovasi-inovasi ini menunjukkan bagaimana hidangan tradisional dapat beradaptasi dan berkembang dalam lanskap kuliner modern.

Identitas Kuliner Pedas Yogyakarta

Yogyakarta, yang lebih dikenal dengan makanan manisnya seperti gudeg, kini juga dikenal dengan oseng mercon yang pedas. Hidangan ini telah memperkaya identitas kuliner kota ini, menunjukkan bahwa Yogyakarta tidak hanya tentang makanan manis tetapi juga bisa sangat pedas.

Kesimpulan

Oseng-oseng mercon adalah bukti nyata kreativitas kuliner masyarakat Yogyakarta dalam menciptakan hidangan yang menantang dan memuaskan. Dengan kepedasannya yang ekstrem namun tetap kaya rasa, hidangan ini telah memikat hati dan lidah banyak orang, menjadikannya salah satu kuliner khas Yogyakarta yang wajib dicoba bagi pecinta makanan pedas.

Dari warung sederhana Bu Narti hingga restoran modern dengan berbagai variasi, oseng mercon terus berkembang dan beradaptasi, namun tetap mempertahankan esensi kepedasannya yang “meledak-ledak”. Hidangan ini tidak hanya memberikan sensasi kuliner yang unik tetapi juga memperkaya khasanah kuliner Yogyakarta yang sudah kaya.

Saat Anda berkunjung ke Yogyakarta, luangkan waktu untuk mencoba oseng-oseng mercon di salah satu warung legendaris yang telah kami sebutkan. Bersiaplah untuk sensasi pedas yang membakar lidah, tetapi juga pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Selamat menikmati kelezatan oseng-oseng mercon dan petualangan kuliner Anda di Yogyakarta!

Share this article