9 Goa Menakjubkan di Yogyakarta yang Wajib Dijelajahi
Menjelajahi keindahan dan keunikan goa-goa tersembunyi di Yogyakarta, dari cave tubing hingga fenomena cahaya surga
Daftar Isi
Daftar Isi
Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan keraton, candi, dan pantainya yang indah. Di balik keindahan permukaan, tersembunyi dunia bawah tanah yang tidak kalah memesona berupa goa-goa karst yang terbentuk selama jutaan tahun. Dari fenomena cahaya surga yang memukau hingga petualangan cave tubing yang memacu adrenalin, goa-goa di Yogyakarta menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berbeda. Berikut adalah daftar 9 goa di Yogyakarta yang wajib dijelajahi oleh para petualang dan pecinta alam.
Goa Jomblang
Goa Jomblang adalah salah satu goa vertikal paling terkenal di Yogyakarta yang menawarkan pengalaman petualangan ekstrem sekaligus pemandangan memukau. Terletak di Dukuh Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, goa ini memiliki kedalaman sekitar 80 meter dan terbentuk akibat runtuhnya atap goa (sinkhole).
Daya tarik utama Goa Jomblang adalah fenomena “Cahaya Surga” (Heaven Light), yaitu berkas cahaya matahari yang menembus lubang goa dan menciptakan pemandangan spektakuler. Fenomena ini terjadi pada waktu tertentu saat matahari berada tepat di atas lubang goa, biasanya antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.
Untuk menjelajahi Goa Jomblang, pengunjung akan diturunkan menggunakan teknik single rope dengan peralatan keselamatan lengkap. Setelah mencapai dasar goa, pengunjung akan berjalan melalui terowongan sepanjang sekitar 300 meter untuk mencapai Goa Grubug yang terhubung dengan Goa Jomblang, tempat fenomena Cahaya Surga dapat disaksikan.
Petualangan di Goa Jomblang membutuhkan kondisi fisik yang prima dan keberanian, namun pemandangan yang ditawarkan sepadan dengan usaha yang dikeluarkan. Baca selengkapnya tentang Goa Jomblang.
Goa Pindul
Goa Pindul adalah salah satu destinasi wisata goa paling populer di Yogyakarta yang terkenal dengan aktivitas cave tubing-nya. Terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, goa ini menawarkan pengalaman menyusuri sungai bawah tanah dengan menggunakan ban dalam (tube).
Dengan panjang sekitar 300 meter dan tinggi langit-langit sekitar 5 meter, Goa Pindul memiliki tiga zona utama yang dikenal sebagai zona terang, zona remang, dan zona gelap. Selama perjalanan cave tubing yang memakan waktu sekitar 45 menit, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan stalaktit dan stalagmit yang terbentuk selama ribuan tahun.
Keunikan Goa Pindul terletak pada formasi batu yang disebut “Batu Tirai” atau “Stone Curtain”, yaitu stalaktit yang menyerupai tirai atau gorden. Selain itu, terdapat juga formasi batu yang menyerupai bentuk hati dan kepala naga yang menjadi spot foto favorit pengunjung.
Aktivitas cave tubing di Goa Pindul relatif aman dan bisa dilakukan oleh semua usia, karena arus sungai yang tenang dan kedalaman air yang tidak terlalu dalam. Pengunjung akan dilengkapi dengan pelampung, helm, dan lampu kepala, serta didampingi oleh pemandu berpengalaman. Baca selengkapnya tentang Goa Pindul.
Goa Cerme
Goa Cerme adalah salah satu goa tertua yang telah dijadikan objek wisata di Yogyakarta. Terletak di perbatasan Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, tepatnya di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, goa ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang kuat bagi masyarakat setempat.
Nama “Cerme” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “sumber air yang tidak pernah kering”. Sesuai dengan namanya, Goa Cerme memiliki aliran sungai bawah tanah sepanjang sekitar 1,5 kilometer yang mengalir dari Gunungkidul ke Bantul. Konon, goa ini pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk bertapa dan menyebarkan agama Islam.
Petualangan di Goa Cerme melibatkan trekking menyusuri sungai bawah tanah dengan kedalaman air setinggi lutut hingga pinggang. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan melihat formasi stalaktit dan stalagmit yang indah, serta beberapa ruangan luas yang disebut “sendang” yang diyakini memiliki kekuatan spiritual.
Goa Cerme memiliki 26 sendang yang masing-masing memiliki nama dan makna tersendiri, seperti Sendang Panguripan (sumber kehidupan), Sendang Jampi Raga (penyembuhan fisik), dan Sendang Jampi Jiwa (penyembuhan jiwa). Banyak pengunjung yang datang ke goa ini tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk tujuan spiritual dan meditasi. Baca selengkapnya tentang Goa Cerme.
Goa Selarong
Goa Selarong adalah goa bersejarah yang terletak di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Goa ini memiliki nilai historis yang sangat penting karena pernah menjadi markas Pangeran Diponegoro saat memimpin Perang Jawa melawan penjajah Belanda pada tahun 1825-1830.
Berbeda dengan goa-goa lain di Yogyakarta yang terbentuk secara alami, Goa Selarong sebagian besar merupakan goa buatan yang diperluas dari goa alami yang sudah ada. Goa ini terdiri dari dua goa utama yang berjarak sekitar 15 meter, yaitu Goa Kakung (laki-laki) yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro dan Goa Putri (perempuan) yang digunakan oleh pengikut wanitanya.
Meskipun tidak memiliki stalaktit dan stalagmit yang mengesankan, nilai sejarah dan budaya Goa Selarong menjadikannya destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Di sekitar area goa, terdapat museum kecil yang menampilkan artefak dan informasi tentang Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa.
Selain nilai sejarahnya, Goa Selarong juga menawarkan pemandangan alam yang indah karena terletak di perbukitan dengan panorama pedesaan Bantul yang asri. Pengunjung juga bisa menikmati kuliner lokal dan membeli kerajinan tangan dari penduduk sekitar. Baca selengkapnya tentang Goa Selarong.
Goa Kalisuci
Goa Kalisuci adalah destinasi wisata petualangan yang terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Seperti Goa Pindul, Goa Kalisuci juga menawarkan aktivitas cave tubing, namun dengan tingkat tantangan yang lebih tinggi dan pemandangan yang berbeda.
Keunikan Goa Kalisuci terletak pada sistem pergoaannya yang terhubung, di mana beberapa goa (Goa Suci, Goa Glatikan, Goa Gelung, Goa Jomblang, dan Goa Grubug) terhubung oleh aliran sungai bawah tanah. Petualangan cave tubing di Goa Kalisuci melibatkan menyusuri sungai bawah tanah, melewati lorong-lorong sempit, dan terkadang harus berenang di beberapa bagian.
Selama perjalanan yang memakan waktu sekitar 2-3 jam, pengunjung akan melihat formasi stalaktit dan stalagmit yang masih sangat alami, serta berbagai bentuk ruangan goa dengan karakteristik yang berbeda-beda. Beberapa bagian goa memiliki langit-langit yang sangat tinggi, sementara bagian lain sangat rendah sehingga pengunjung harus menunduk atau bahkan merangkak.
Karena tingkat kesulitannya yang lebih tinggi, cave tubing di Goa Kalisuci direkomendasikan untuk pengunjung yang sudah memiliki pengalaman dan kondisi fisik yang baik. Pengunjung akan dilengkapi dengan peralatan keselamatan lengkap dan didampingi oleh pemandu berpengalaman. Baca selengkapnya tentang Goa Kalisuci.
Goa Rancang Kencana
Goa Rancang Kencana adalah goa yang terletak tidak jauh dari Air Terjun Sri Gethuk di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Goa ini menawarkan kombinasi antara keindahan stalaktit dan stalagmit dengan aliran sungai bawah tanah yang jernih.
Nama “Rancang Kencana” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “rancangan emas”, yang menggambarkan keindahan formasi batu di dalam goa yang tampak seperti dirancang dengan sangat indah. Goa ini memiliki panjang sekitar 250 meter dengan beberapa ruangan luas yang dihubungkan oleh lorong-lorong sempit.
Keunikan Goa Rancang Kencana adalah adanya formasi batu yang menyerupai patung-patung alami, seperti formasi yang menyerupai Ganesha (dewa berkepala gajah dalam mitologi Hindu), formasi menyerupai kepala naga, dan formasi menyerupai tahta raja. Formasi-formasi ini terbentuk secara alami selama ribuan tahun oleh tetesan air yang mengandung mineral.
Untuk menjelajahi Goa Rancang Kencana, pengunjung akan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang sudah dibuat, dengan penerangan yang cukup di sepanjang jalur. Meskipun tidak seekstrem Goa Jomblang atau Goa Kalisuci, pengunjung tetap disarankan untuk berhati-hati karena beberapa bagian bisa licin dan sempit.
Goa Kiskendo
Goa Kiskendo adalah goa yang terletak di Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Goa ini memiliki nilai mitologi yang kuat karena dikaitkan dengan cerita Ramayana, di mana konon menjadi tempat tinggal dua raksasa bernama Mahesasura dan Lembusura.
Dengan panjang sekitar 400 meter, Goa Kiskendo memiliki beberapa ruangan besar yang dihubungkan oleh lorong-lorong. Di dalam goa, pengunjung akan melihat formasi stalaktit dan stalagmit yang indah, serta kolam-kolam air alami yang jernih. Beberapa formasi batu diberi nama sesuai dengan bentuknya, seperti “Sendang Bidadari” (kolam bidadari) dan “Kamar Lembusura”.
Keunikan Goa Kiskendo adalah adanya dua pintu masuk yang disebut “Goa Sigolo-golo” dan “Goa Ngabenan”, yang menurut legenda merupakan pintu masuk dan keluar para raksasa. Di dekat pintu masuk goa, terdapat relief yang menggambarkan cerita Ramayana, khususnya bagian di mana Hanuman bertarung dengan para raksasa.
Selain menjelajahi goa, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan alam Pegunungan Menoreh yang indah, karena Goa Kiskendo terletak di lereng pegunungan dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut.
Goa Gajah Mangunan
Goa Gajah Mangunan adalah goa yang relatif baru ditemukan dan dibuka untuk umum, terletak di kawasan Hutan Pinus Mangunan, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Goa ini dinamakan “Gajah” karena bentuk pintu masuknya yang menyerupai kepala gajah.
Berbeda dengan kebanyakan goa di Yogyakarta yang berada di dataran rendah, Goa Gajah Mangunan terletak di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut, menawarkan pemandangan yang berbeda. Goa ini memiliki panjang sekitar 100 meter dengan beberapa ruangan kecil di dalamnya.
Keunikan Goa Gajah Mangunan adalah lokasinya yang berada di tengah hutan pinus, menciptakan suasana yang sejuk dan asri. Di dalam goa, pengunjung akan melihat formasi stalaktit dan stalagmit yang masih sangat alami dan belum banyak tersentuh. Beberapa bagian goa memiliki lubang-lubang kecil di langit-langit yang memungkinkan cahaya matahari masuk, menciptakan efek pencahayaan alami yang indah.
Untuk mencapai Goa Gajah Mangunan, pengunjung perlu melakukan trekking ringan melalui hutan pinus selama sekitar 15-20 menit dari area parkir. Meskipun tidak sepopuler goa-goa lain di Yogyakarta, ketenangan dan keindahan alamnya menjadikan goa ini tempat yang ideal bagi mereka yang mencari petualangan yang lebih tenang dan kontemplatif.
Goa Jepang Kaliurang
Goa Jepang Kaliurang adalah goa buatan yang terletak di kawasan wisata Kaliurang, lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman. Seperti namanya, goa ini dibuat oleh tentara Jepang selama pendudukan Jepang di Indonesia pada Perang Dunia II (1942-1945) sebagai bunker dan tempat persembunyian.
Berbeda dengan goa-goa karst alami, Goa Jepang Kaliurang adalah terowongan buatan manusia yang dipahat di lereng bukit. Goa ini terdiri dari beberapa terowongan yang saling terhubung dengan panjang total sekitar 75 meter dan memiliki beberapa ruangan yang diduga digunakan sebagai ruang rapat, gudang senjata, dan tempat istirahat tentara Jepang.
Keunikan Goa Jepang Kaliurang terletak pada nilai sejarahnya yang tinggi dan arsitektur terowongannya yang dirancang dengan perhitungan matang. Terowongan dibuat berkelok-kelok untuk mengurangi dampak ledakan jika terjadi serangan, dan memiliki beberapa pintu keluar darurat.
Selain menjelajahi goa, pengunjung juga bisa menikmati udara sejuk khas pegunungan dan pemandangan alam Kaliurang yang indah. Di sekitar area goa, terdapat beberapa spot foto menarik dengan latar belakang Gunung Merapi.
Tips Menjelajahi Goa di Yogyakarta
-
Persiapkan Fisik - Menjelajahi goa membutuhkan stamina dan kondisi fisik yang baik, terutama untuk goa-goa yang melibatkan aktivitas ekstrem seperti Goa Jomblang dan Goa Kalisuci.
-
Pakaian yang Tepat - Kenakan pakaian yang nyaman dan tidak mudah sobek. Untuk goa dengan aktivitas air seperti Goa Pindul, Goa Kalisuci, dan Goa Cerme, siapkan pakaian ganti dan kantong plastik untuk menyimpan pakaian basah.
-
Alas Kaki - Gunakan sepatu atau sandal yang tidak licin dan tahan air, terutama untuk goa dengan aliran sungai bawah tanah.
-
Ikuti Instruksi Pemandu - Selalu ikuti petunjuk dan arahan dari pemandu lokal demi keselamatan Anda.
-
Bawa Perlengkapan - Siapkan senter cadangan, air minum, dan camilan ringan. Meskipun banyak operator wisata menyediakan peralatan, lebih baik memiliki cadangan sendiri.
-
Reservasi Terlebih Dahulu - Untuk goa-goa populer seperti Goa Jomblang dan Goa Pindul, sebaiknya melakukan reservasi beberapa hari sebelumnya, terutama saat musim liburan.
-
Perhatikan Cuaca - Hindari menjelajahi goa saat musim hujan lebat karena berisiko terjadi banjir di dalam goa, terutama goa dengan aliran sungai bawah tanah.
Pelestarian Goa
Goa-goa di Yogyakarta adalah warisan alam dan budaya yang perlu kita jaga bersama. Sebagai wisatawan yang bertanggung jawab, mari berkomitmen untuk:
- Tidak mencoret atau merusak formasi batu di dalam goa
- Tidak mengambil stalaktit, stalagmit, atau formasi batu lainnya sebagai suvenir
- Membawa pulang sampah kita sendiri
- Tidak membuat kebisingan yang mengganggu ekosistem goa
- Menghormati nilai spiritual dan budaya goa bagi masyarakat setempat
Dengan menjaga kelestarian goa-goa ini, kita memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan keunikannya.
Yogyakarta menawarkan petualangan bawah tanah yang menakjubkan melalui goa-goa karstnya yang unik. Dari fenomena Cahaya Surga di Goa Jomblang, petualangan cave tubing di Goa Pindul dan Goa Kalisuci, hingga nilai sejarah Goa Selarong dan Goa Cerme, ada berbagai pengalaman yang bisa dipilih sesuai dengan minat dan tingkat keberanian Anda. Jadi, saat Anda merencanakan perjalanan ke Yogyakarta berikutnya, luangkan waktu untuk menjelajahi keindahan dunia bawah tanah yang tersembunyi ini.
Artikel Terkait
Goa Cerme: Menyusuri Sungai Bawah Tanah dan Menjelajahi Nilai Spiritual di Yogyakarta
Petualangan trekking menyusuri sungai bawah tanah sepanjang 1,5 kilometer dan mengunjungi 26 sendang bersejarah di perbatasan Bantul-Gunungkidul
Goa Kalisuci: Petualangan Cave Tubing Ekstrem di Sistem Pergoaan Karst Yogyakarta
Menjelajahi sistem goa yang terhubung dengan aktivitas cave tubing menantang melalui lorong-lorong sempit dan ruangan-ruangan spektakuler di Gunungkidul
Goa Selarong: Menelusuri Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro di Yogyakarta
Mengunjungi goa bersejarah yang menjadi markas Pangeran Diponegoro saat memimpin Perang Jawa melawan penjajah Belanda pada tahun 1825-1830