ExploreJogja
Sate Klatak: Kelezatan Sate Kambing Khas Yogyakarta dengan Tusukan Besi

Sate Klatak: Kelezatan Sate Kambing Khas Yogyakarta dengan Tusukan Besi

Menjelajahi keunikan Sate Klatak, hidangan sate kambing khas Yogyakarta yang menggunakan tusukan jeruji besi sepeda dan hanya dibumbui dengan garam

Yogyakarta
By Budi Santoso

Daftar Isi

Memuat daftar isi...

Sate Klatak: Kelezatan Sate Kambing Khas Yogyakarta dengan Tusukan Besi

Di antara berbagai kuliner khas Yogyakarta, Sate Klatak muncul sebagai hidangan yang unik dan memikat. Berbeda dengan sate pada umumnya, Sate Klatak menggunakan tusukan dari jeruji besi sepeda, bukan tusuk sate bambu yang biasa kita temui. Namanya pun unik, “klatak” merujuk pada suara yang dihasilkan ketika tusukan besi beradu dengan panggangan.

Yang membuat Sate Klatak istimewa bukan hanya tusukan besinya, tetapi juga kesederhanaannya. Potongan daging kambing hanya dibumbui dengan garam laut, tanpa bumbu-bumbu lain, kemudian dibakar di atas bara api. Meskipun sederhana, rasanya yang gurih dan juicy membuat sate ini memiliki penggemar fanatik, baik dari kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi segala hal tentang Sate Klatak, dari sejarah dan proses pembuatannya hingga tempat terbaik untuk menikmatinya di Yogyakarta. Mari kita mulai perjalanan kuliner kita!

Sejarah dan Asal-usul Sate Klatak

Sate Klatak berasal dari daerah Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Menurut cerita yang beredar, hidangan ini pertama kali dibuat oleh seorang penjual sate bernama Pak Pong pada tahun 1950-an. Saat itu, Pak Pong menggunakan jeruji besi sepeda sebagai tusuk sate karena keterbatasan bahan. Ternyata, penggunaan tusukan besi ini memberikan keunikan tersendiri pada sate buatannya.

Nama “klatak” sendiri berasal dari suara “tak-tak-tak” atau “klatak-klatak” yang dihasilkan ketika tusukan besi beradu dengan panggangan saat proses pembakaran. Suara ini menjadi ciri khas yang membedakan Sate Klatak dari jenis sate lainnya.

Awalnya, Sate Klatak hanya dikenal di kalangan masyarakat sekitar Imogiri. Namun, seiring berjalannya waktu, popularitasnya menyebar ke seluruh Yogyakarta dan bahkan menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba oleh wisatawan yang berkunjung ke kota ini.

Keunikan Sate Klatak

Sate Klatak memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari jenis sate lainnya:

1. Tusukan Besi

Keunikan paling mencolok dari Sate Klatak adalah penggunaan tusukan dari jeruji besi sepeda, bukan tusuk sate bambu pada umumnya. Tusukan besi ini memiliki beberapa keunggulan:

  • Konduktor Panas yang Baik: Besi adalah konduktor panas yang baik, sehingga panas dari bara api dapat merambat melalui tusukan dan membantu memasak daging dari dalam.
  • Tahan Lama: Tusukan besi dapat digunakan berulang kali, tidak seperti tusuk bambu yang biasanya sekali pakai.
  • Cita Rasa Unik: Beberapa penggemar Sate Klatak berpendapat bahwa tusukan besi memberikan sentuhan rasa logam yang unik pada daging.

2. Bumbu Minimalis

Berbeda dengan kebanyakan sate yang menggunakan berbagai bumbu dan rempah, Sate Klatak hanya dibumbui dengan garam laut. Kesederhanaan ini justru menjadi kekuatan Sate Klatak, karena memungkinkan cita rasa alami daging kambing menjadi bintang utama.

Garam yang digunakan biasanya adalah garam laut kasar yang ditaburkan langsung pada daging sebelum dibakar. Beberapa penjual Sate Klatak juga menambahkan sedikit merica, tetapi ini adalah variasi dan bukan bagian dari resep tradisional.

3. Teknik Pembakaran

Sate Klatak dibakar di atas bara api dari arang kayu, bukan menggunakan gas atau listrik. Teknik pembakaran tradisional ini memberikan aroma smoky yang khas pada daging. Selama proses pembakaran, sate terus dibolak-balik untuk memastikan kematangan yang merata.

Yang menarik, karena menggunakan tusukan besi, Sate Klatak membutuhkan waktu pembakaran yang lebih singkat dibandingkan sate dengan tusukan bambu. Hal ini karena besi menghantarkan panas ke dalam daging, membantu proses pemasakan dari dalam.

4. Pemilihan Daging

Sate Klatak tradisional menggunakan daging kambing muda yang masih segar. Bagian daging yang digunakan biasanya adalah daging has dalam, has luar, atau campuran dari berbagai bagian. Beberapa penjual juga menawarkan variasi dengan menggunakan jeroan kambing seperti hati, jantung, atau ginjal.

Kualitas daging sangat penting dalam pembuatan Sate Klatak. Daging harus segar dan berasal dari kambing muda untuk memastikan teksturnya empuk dan tidak berbau prengus.

Cara Menikmati Sate Klatak

Sate Klatak biasanya disajikan dengan beberapa pelengkap yang memperkaya pengalaman menikmatinya:

1. Nasi atau Lontong

Sate Klatak tradisional disajikan dengan nasi putih hangat atau lontong (ketupat). Karbohidrat ini menjadi pendamping yang sempurna untuk menyeimbangkan rasa gurih dari daging kambing.

2. Sambal Kecap

Meskipun Sate Klatak sendiri hanya dibumbui dengan garam, hidangan ini biasanya disajikan dengan sambal kecap sebagai cocolan. Sambal kecap untuk Sate Klatak biasanya terbuat dari:

  • Kecap manis
  • Cabai rawit
  • Bawang merah
  • Tomat
  • Jeruk limau

Sambal kecap memberikan sentuhan manis, pedas, dan asam yang memperkaya cita rasa Sate Klatak.

3. Acar

Acar mentimun dan wortel sering disajikan sebagai pendamping Sate Klatak. Rasa segar dan asam dari acar membantu menyeimbangkan rasa gurih dari daging kambing dan memberikan sensasi menyegarkan.

4. Lalapan

Beberapa warung Sate Klatak juga menyajikan lalapan berupa mentimun, tomat, dan daun kemangi. Lalapan ini tidak hanya menambah nilai gizi, tetapi juga memberikan kesegaran yang menyeimbangkan rasa gurih dari daging.

5. Kuah Gulai

Variasi modern dari Sate Klatak terkadang disajikan dengan kuah gulai sebagai pendamping. Kuah gulai yang kaya rempah memberikan dimensi rasa baru pada Sate Klatak yang sederhana.

Tempat Makan Sate Klatak Terbaik di Yogyakarta

Yogyakarta memiliki banyak warung dan restoran yang menyajikan Sate Klatak, dari yang tradisional hingga yang modern. Berikut adalah beberapa tempat makan Sate Klatak terbaik yang wajib dikunjungi:

1. Sate Klatak Pak Pong

Lokasi: Jl. Imogiri Timur KM 14, Bantul Jam Buka: 09.00-21.00 WIB Keistimewaan: Sate Klatak Pak Pong adalah warung sate klatak paling legendaris di Yogyakarta. Didirikan oleh Pak Pong, yang dianggap sebagai penemu Sate Klatak, warung ini telah beroperasi sejak tahun 1950-an. Sate Klatak di sini masih dibuat dengan cara tradisional, menggunakan tusukan besi dan hanya dibumbui dengan garam. Daging kambing yang digunakan sangat segar dan empuk, dengan rasa gurih alami yang kuat. Warung ini selalu ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan.

2. Sate Klatak Pak Bari

Lokasi: Jl. Imogiri Timur KM 10, Jejeran, Bantul Jam Buka: 10.00-22.00 WIB Keistimewaan: Sate Klatak Pak Bari terkenal dengan dagingnya yang empuk dan juicy. Warung ini menawarkan berbagai pilihan bagian daging kambing, dari has dalam yang empuk hingga jeroan seperti hati dan jantung. Yang membuat Sate Klatak Pak Bari istimewa adalah teknik pembakarannya yang sempurna, menghasilkan daging yang matang merata dengan bagian luar yang sedikit gosong dan bagian dalam yang masih juicy.

3. Sate Klatak Mas Tanto

Lokasi: Jl. Bantul KM 8,5, Bantul Jam Buka: 16.00-22.00 WIB Keistimewaan: Sate Klatak Mas Tanto menawarkan pengalaman menikmati Sate Klatak dengan suasana yang lebih modern. Warung ini memiliki area makan yang lebih luas dan nyaman dibandingkan warung Sate Klatak tradisional. Selain Sate Klatak klasik, Mas Tanto juga menawarkan variasi seperti Sate Klatak dengan kuah gulai dan Sate Klatak dengan bumbu rempah. Sambal kecapnya juga terkenal enak, dengan perpaduan rasa manis, pedas, dan asam yang pas.

4. Sate Klatak Pak Jede

Lokasi: Jl. Wonosari KM 7, Banguntapan, Bantul Jam Buka: 17.00-23.00 WIB Keistimewaan: Sate Klatak Pak Jede terkenal dengan porsinya yang besar dan harganya yang terjangkau. Warung ini menawarkan Sate Klatak dengan daging yang tebal dan empuk. Yang membuat Sate Klatak Pak Jede istimewa adalah sambal kecapnya yang khas, dengan tambahan kacang tanah goreng yang memberikan tekstur renyah dan rasa gurih tambahan.

5. Sate Klatak Pak Harno

Lokasi: Jl. Parangtritis KM 4,5, Sewon, Bantul Jam Buka: 16.00-22.00 WIB Keistimewaan: Sate Klatak Pak Harno menawarkan pengalaman menikmati Sate Klatak dengan suasana pedesaan yang autentik. Warung ini berlokasi di area persawahan, memberikan pemandangan yang asri sambil menikmati sate. Selain Sate Klatak, Pak Harno juga menawarkan tongseng kambing dan gulai kambing yang sama-sama lezat.

Cara Membuat Sate Klatak di Rumah

Ingin mencoba membuat Sate Klatak sendiri di rumah? Berikut adalah resep sederhana yang bisa Anda coba:

Bahan-bahan:

  • 500 gram daging kambing (has dalam atau has luar), potong dadu sekitar 2x2 cm
  • 2 sendok teh garam laut kasar
  • 1/2 sendok teh merica bubuk (opsional)
  • Tusukan sate dari besi (jika tidak ada, bisa menggunakan tusuk sate bambu yang sudah direndam air)

Untuk Sambal Kecap:

  • 5 sendok makan kecap manis
  • 3 buah cabai rawit, iris halus
  • 2 siung bawang merah, iris halus
  • 1 buah tomat kecil, potong dadu kecil
  • 1 sendok teh air jeruk limau

Pelengkap:

  • Nasi putih atau lontong
  • Acar mentimun dan wortel
  • Lalapan (mentimun, tomat, daun kemangi)

Cara Membuat:

  1. Persiapan Daging:

    • Cuci bersih daging kambing, lalu potong dadu sekitar 2x2 cm.
    • Taburi daging dengan garam laut dan merica (jika menggunakan). Aduk rata dan diamkan selama 15-30 menit agar bumbu meresap.
  2. Tusuk Daging:

    • Tusuk daging kambing dengan tusukan besi atau bambu. Setiap tusuk berisi 3-4 potong daging.
    • Pastikan daging tertusuk dengan baik dan tidak terlalu rapat agar matang merata.
  3. Pembakaran:

    • Siapkan bara api dari arang kayu. Pastikan bara sudah merata dan tidak ada api yang menyala.
    • Letakkan sate di atas panggangan dan bakar sambil sesekali dibolak-balik.
    • Bakar hingga daging matang dan sedikit gosong di bagian luarnya, sekitar 5-7 menit.
  4. Pembuatan Sambal Kecap:

    • Campurkan semua bahan sambal kecap dalam mangkuk kecil.
    • Aduk rata dan biarkan selama beberapa menit agar rasa menyatu.
  5. Penyajian:

    • Sajikan Sate Klatak panas-panas dengan nasi putih atau lontong.
    • Sertakan sambal kecap, acar, dan lalapan sebagai pendamping.

Tips Membuat Sate Klatak:

  • Pilih Daging yang Tepat: Gunakan daging kambing muda yang segar untuk hasil terbaik. Bagian has dalam atau has luar adalah pilihan terbaik karena teksturnya yang empuk.
  • Jangan Terlalu Banyak Bumbu: Kunci kelezatan Sate Klatak adalah kesederhanaannya. Cukup gunakan garam laut berkualitas baik dan sedikit merica jika diinginkan.
  • Perhatikan Pembakaran: Bakar sate dengan api sedang agar daging matang merata. Jika api terlalu besar, bagian luar akan gosong sementara bagian dalam masih mentah.
  • Bolak-balik Secara Teratur: Selama pembakaran, bolak-balik sate secara teratur untuk memastikan kematangan yang merata.
  • Sajikan Segera: Sate Klatak paling enak dinikmati langsung setelah dibakar, saat masih panas.

Nilai Gizi dan Manfaat Kesehatan

Sate Klatak, seperti hidangan daging kambing lainnya, memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Berikut adalah beberapa nilai gizi dan manfaat kesehatan dari Sate Klatak:

Nilai Gizi

Dalam satu porsi Sate Klatak (sekitar 100 gram daging kambing), terkandung nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori: sekitar 200-250 kkal
  • Protein: 25-30 gram
  • Lemak: 10-15 gram
  • Karbohidrat: 0 gram
  • Zat besi: 3-4 mg
  • Zinc: 4-5 mg
  • Vitamin B12: 2-3 mcg

Manfaat Kesehatan

  1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi: Daging kambing adalah sumber protein hewani yang baik, penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.

  2. Kaya Zat Besi: Daging kambing mengandung zat besi heme yang mudah diserap tubuh, membantu mencegah anemia.

  3. Sumber Vitamin B12: Vitamin B12 penting untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah.

  4. Mengandung Zinc: Zinc berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan penyembuhan luka.

  5. Rendah Karbohidrat: Sate Klatak sendiri (tanpa nasi atau lontong) tidak mengandung karbohidrat, menjadikannya pilihan yang baik untuk diet rendah karbohidrat.

Catatan Kesehatan

Meskipun memiliki berbagai manfaat kesehatan, konsumsi Sate Klatak (dan daging kambing pada umumnya) sebaiknya tetap dalam jumlah moderat, terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu:

  • Kolesterol: Daging kambing mengandung kolesterol, meskipun lebih rendah dibandingkan daging sapi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung bagi yang rentan.
  • Asam Urat: Daging kambing mengandung purin yang dapat memicu serangan asam urat pada individu yang rentan.
  • Tekanan Darah Tinggi: Garam yang digunakan dalam Sate Klatak dapat menjadi masalah bagi penderita hipertensi.

Sate Klatak dalam Budaya Yogyakarta

Sate Klatak telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner Yogyakarta. Berikut beberapa aspek budaya yang terkait dengan Sate Klatak:

Kuliner Rakyat

Sate Klatak awalnya merupakan makanan rakyat biasa, terutama di daerah Imogiri dan sekitarnya. Kesederhanaan bahan dan bumbu mencerminkan kehidupan masyarakat pedesaan yang sederhana namun kreatif dalam memanfaatkan bahan yang ada.

Warisan Kuliner

Meskipun relatif lebih baru dibandingkan hidangan tradisional Yogyakarta lainnya seperti gudeg, Sate Klatak telah menjadi bagian dari warisan kuliner kota ini. Teknik pembuatan dan cita rasanya diturunkan dari generasi ke generasi, menjaga keaslian hidangan ini.

Destinasi Wisata Kuliner

Warung-warung Sate Klatak, terutama yang legendaris seperti Pak Pong, telah menjadi destinasi wisata kuliner yang populer. Wisatawan dari berbagai daerah dan bahkan mancanegara sengaja datang ke Yogyakarta untuk mencicipi kelezatan Sate Klatak.

Inovasi Kuliner

Meskipun tetap mempertahankan keasliannya, Sate Klatak juga mengalami berbagai inovasi. Beberapa warung modern menawarkan variasi seperti Sate Klatak dengan bumbu rempah atau Sate Klatak dengan kuah gulai, menunjukkan bagaimana hidangan tradisional dapat beradaptasi dengan selera modern tanpa kehilangan esensinya.

Kesimpulan

Sate Klatak adalah bukti nyata bagaimana kesederhanaan dapat menghasilkan kelezatan yang luar biasa. Dengan hanya menggunakan daging kambing segar, garam laut, dan tusukan besi, hidangan ini telah memikat hati dan lidah banyak orang, menjadikannya salah satu kuliner khas Yogyakarta yang paling dicari.

Keunikan Sate Klatak tidak hanya terletak pada tusukan besi dan bumbu minimalisnya, tetapi juga pada sejarah dan budaya yang melingkupinya. Dari warung sederhana di pinggir jalan hingga restoran modern, Sate Klatak telah membuktikan daya tahannya sebagai hidangan yang dicintai lintas generasi.

Saat Anda berkunjung ke Yogyakarta, luangkan waktu untuk menikmati Sate Klatak di salah satu warung legendaris yang telah kami sebutkan. Rasakan sendiri bagaimana kesederhanaan dapat menghasilkan cita rasa yang begitu kaya dan memuaskan.

Selamat menikmati kelezatan Sate Klatak dan petualangan kuliner Anda di Yogyakarta!

Share this article